Hi, guest ! welcome to Informasi Teknologi. | About Us | Contact | Register | Sign In

Ada Apa Dengan XL ? 1000 Karyawan Mundur


Isu gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) menerpa perusahaan telekomunikasi XL Axiata. Apakah sedang terjadi krisis di perusahaan seluler terbesar kedua di Indonesia itu?

Dalam acara National Media Gathering XL 2016 yang digelar di Belitung, CEO XL, Dian Siswarini, mengungkap jawabannya. Dian membenarkan bahwa ada pengurangan karyawan di perusahaannya. Bukan karena perusahaan sedang krisis, melainkan bagian dari proses transformasi yang sedang dijalankan perusahaan.

"Tahun 2015 merupakan tahun transformasi bagi XL, tidak hanya di business model, tapi juga di SDM (sumber daya manusia)", ujar Dian menjawab pertanyaan para wartawan.
Sejauh ini, kata Dian, di awal tahun 2016 sudah ada 100 orang karyawan XL yang mundur sukarela. Karyawan yang mengundurkan diri sukarela bahkan berada di level general manager dan vice president. Dan proses ini diklaim berjalan damai.

Lebih lanjut Dian menjelaskan, transformasi dilakukan sejak ia didapuk menjadi CEO XL Axiata per April 2015. Time frame transformasi dirancang dalam jangka 3 tahun. Menurut dia, perusahaan harus bergerak cepat menyesuaikan diri karena perubahan dan perkembangan teknologi cepat sekali terjadi.

Seiring proses transformasi inilah, banyak terjadi refreshment. Perusahaan harus mencari SDM yang kapabilitasnya sesuai dengan kebutuhan dan visi-misi.

"Dalam masa itu banyak karyawan yang bisa menyesuaikan diri, tapi ada juga yang tidak bisa berubah, sehingga ada beberapa karyawan yang terpaksa dilepas," ujar wanita yang hobi bermain golf ini.

Dian berulang kali menegaskan bahwa pengurangan ini bukanlah proses PHK. Pasalnya XL juga masih tetap merekrut talenta-talenta baru sesuai kebutuhan yang ingin dicapai perusahaan.

XL adalah salah satu perusahaan operator telekomunikasi seluler terkemuka di Indonesia. XL mulai beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996. XL dimiliki secara mayoritas oleh Axiata Group Berhad (Axiata Group) melalui Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd (66,5%) dan publik (33,5%). Jumlah karyawan XL saat ini mencapai lebih dari 2.000 orang.


Read More »
17.53 | 0 komentar

Yahoo Akan Tutup Layanan-layanan Beritanya

Yahoo mulai menutup sejumlah layanan beritanya seperti majalah digital yang banyak menarik pembaca global, sebagai bagian dari rencana reorganisasi perusahaan tersebut.
Dalam sebuah blog pada pekan ini, Pemimpin Redaksi Global Yahoo, Martha Nelson, mengumumkan akan memulai menutup sejumlah operasi dan hanya akan fokus pada pembaca layanan berita, olah raga, finansial dan gaya hidup.
"Untuk itu, hari ini kami mulai menutup beberapa majalah digital seperti: Yahoo Food, Yahoo Health, Yahoo Parenting, Yahoo Makers, Yahoo Travel, Yahoo Autos, dan Yahoo Real Estate," kata Nelson.
"Meski majalah-majalah digital ini tak lagi diterbitkan, Anda akan tetap bisa menemukan topik yang mereka ulas di jaringan kami bersama berita gaya hidup, selebritis, politik, hiburan dan teknologi," imbuh dia.
Direktur Eksekutir Yahoo, Marissa Mayer, pada awal bulan ini telah mengumumkan akan mengambil langkah besar untuk menggeser produk dan sumber daya, demi mendongkrak keuntungan perusahaan.
Dalam rencana itu Yahoo akan memangkas 15 persen pegawai atau sekitar 1.500 orang pekerjanya. Yahoo juga akan menutup kantornya di Dubai, Mexico City, Buenos Aires, Madrid dan Milan.
Beberapa analis mengatakan langkah Mayer itu mungkin adalah peluang terakhir Yahoo untuk bangkit. Jika tidak, perusahaan itu akan terpaksa digabung dengan perusahaan lain atau dijual.

Read More »
17.48 | 0 komentar

Berhenti Bawa Gadget ini ke Tempat Tidur Anda, Ini Serius!

Berbagai hasil studi telah secara konsisten menyimpulkan bahwa penggunaan gadget berlebih akan merusak waktu istirahat Anda. Penggunaan gadget sebelum tidur akan membuat penggunanya semakin sulit tidur.

Salah satu studi terbaru dirilis oleh tim medis dari yayasan kesehatan BMJ Open asal Norwegia. Mereka melakukan survei terhadap 9.846 remaja berusia 16-19 tahun selama dua tahun terakhir. Dan hasilnya adalah rata-rata remaja menggunakan minimal dua jenis gadget atau perangkat elekronik satu jam sebelum mereka tidur.

"Lama penggunaan perangkat elektronik, terutama yang memiliki layar memancarkan cahaya, secara signifikan mempengaruhi SOL (sleep onset latency) atau lama waktu untuk merasa mengantuk dan tertidur," tulis jurnal kesehatan BMJ Open seperti yang dikutip dari laman Mashable, Jumat (6/2/2015).

Sama seperti beberapa studi sebelumnya, BMJ Open juga menyatakan bahwa gelombang cahaya panjang-pendek (short-wavelength) yang dihasilkan layar gadget mampu mengganggu ritme 'sirkadian' sehingga tubuh sulit menentukan waktu tidur, dan juga menekan produksi hormon 'melatonin' yang berfungsi sebagai penghasil rasa kantuk.

Artinya, Anda akan merasa kurang lelah dan membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa tertidur. Dan semakin lama Anda menatap layar gadget, maka akan semakin lama pula Anda tertidur.

Selain permasalahan cahaya yang dihasilkan layar, penggunaan gadget di tempat tidur menurut BMJ Open juga mempengaruhi kesehatan tulang punggung dan leher pengguna. Hal ini umumnya memicu efek samping sakit kepala di pagi hari.

Sebelumnya tim peneliti dari National Academy of Science menyarankan untuk mengganti gadget dengan sebuah buku bacaan. Atau pengguna mungkin bisa membaca buku melalui tablet Kindle yang memang sudah dirancang untuk kegiatan membaca dengan sangat baik. 


Read More »
23.22 | 0 komentar

Peneliti Berhasil Kembangkan Internet Berkecepatan Tinggi di Dunia

Sekelompok peneliti dikabarkan berhasil melakukan pengiriman data tercepat yang pernah dilakukan antara satu transmitter dan receiver. Peneliti tersebut berhasil mengirimkan data dengan kecepatan sampai 1.125 terbits per second.
Adalah para peneliti dari University College London yang berhasil melakukan hal tersebut. Seperti dilansir dari laman Ubergizmo, Jumat (12/2/2016), para peneliti menggunakan teknik pemrosesan beberapa sinyal sekaligus untuk mendapatkan kecepatan yang dicapai.
Dr Robert Maher, selaku Kepala penelitian tersebut, menyebutkan kalau kecepatan yang berhasil dicapai ini jauh melampui rata-rata kecepatan koneksi broadband di Inggris, yakni sekitar 50 ribu kali lebih cepat. Sebagai informasi, kecepatan koneksi di Inggris sendiri rata-rata hanya mencapai 24 megabits per second.

Maher mempermudah gambaran betapa cepatnya koneksi data ini dengan memberikan contoh dalam penggunaan sehari-hari. Maher menggambarkan dengan kecepatan data super cepat ini, seluruh seri Game of Thrones versi HD dapat diunduh hanya dalam waktu satu detik.
Untuk mendapatkan kecepatan transmisi data seperti ini, para peneliti menggunakan 15 saluran berbeda untuk mengirimkan data. Masing-masing saluran memiliki sinyal optik dari panjang gelombang yang berbeda.

Dari situ, semua saluran yang terpisah akan termodulasi dan digabungkan menjadi sinyal tunggal. Saluran hasil penggabungan itulah yang kemudian disebut sebagai 'saluran super'. Seluruh hasil penelitian ini sudah dipublikasikan di jurnal Scientific Reports.

Namun, mengingat teknologi masih dalam tahap penelitian, dapat dipastikan teknologi ini tidak akan hadir dalam waktu dekat. Kendati demikian, para peneliti berencana untuk melakukan uji coba teknologi jaringan ini melalui kabel fiber di sekitar Inggris.


Read More »
23.19 | 0 komentar